Dalam bulu tangkis, mengandalkan serangan agresif saja tidak cukup untuk meraih kemenangan. Memiliki pertahanan kuat yang dibarengi dengan kemampuan menguasai posisi bertahan adalah kunci untuk meredam serangan lawan, menguras stamina mereka, dan menciptakan celah untuk balik menyerang. Banyak pemain profesional sering menghabiskan berjam-jam setiap hari Senin sore untuk melatih posisi dan footwork bertahan mereka. Keahlian dalam menguasai posisi ini bukan hanya tentang menahan bola, tetapi tentang bergerak secara efisien dan cerdas untuk selalu siap menerima pukulan berikutnya.
Kunci utama dalam menguasai posisi bertahan adalah selalu kembali ke “posisi siap” (ready position) di tengah lapangan setelah melakukan setiap pukulan. Posisi ini biasanya berada sedikit di belakang garis tengah lapangan, dengan lutut sedikit ditekuk dan raket siap di depan badan. Dari posisi ini, pemain dapat dengan cepat menjangkau shuttlecock di semua sudut lapangan, baik itu drop shot di depan net, smash keras ke sudut belakang, atau drive datar. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah tidak kembali ke posisi siap, sehingga lapangan menjadi terbuka lebar untuk serangan lawan, seperti yang terlihat pada banyak pertandingan tingkat junior pada kejuaraan bulu tangkis regional yang diselenggarakan pada 15 Juli 2025 lalu.
Selain posisi tubuh, gerakan kaki (footwork) yang efisien juga sangat penting dalam menguasai posisi bertahan. Setiap langkah harus dihitung untuk meminimalkan gerakan yang tidak perlu dan menghemat energi. Pemain harus bergerak dengan langkah kecil dan cepat, menggunakan split step untuk persiapan menerima pukulan lawan. Latihan footwork rutin, seperti shadow training atau drills yang berfokus pada pergerakan ke empat sudut lapangan, yang bisa dilakukan setiap pagi di GOR setempat, akan meningkatkan kelincahan dan kecepatan respons. Dengan footwork yang baik, pemain dapat menjangkau shuttlecock yang sulit sekalipun, mengubahnya menjadi peluang untuk balik menyerang.
Strategi pukulan bertahan juga vital. Ketika ditekan, pukulan defensive clear (lob tinggi) ke belakang lapangan lawan adalah pilihan terbaik untuk memberi diri sendiri waktu kembali ke posisi siap dan memaksa lawan bergerak mundur. Pukulan ini juga mengurangi kekuatan serangan smash lawan. Jika shuttlecock jatuh dekat net, net lift yang tinggi dan jauh juga dapat digunakan untuk tujuan yang sama. Variasi pukulan ini, yang dipraktikkan oleh para atlet selama sesi latihan intensif setiap hari Rabu sore, memungkinkan pemain untuk mempertahankan reli dan mencari celah.
Pada akhirnya, menguasai posisi bertahan adalah fondasi untuk membangun permainan bulu tangkis yang kuat. Ini bukan hanya tentang bertahan hidup dalam reli, tetapi tentang menciptakan peluang dari posisi defensif. Dengan penempatan tubuh yang tepat, footwork yang lincah, dan pilihan pukulan bertahan yang cerdas, pemain dapat meredam serangan lawan, menguras stamina mereka, dan pada akhirnya, membalikkan keadaan untuk meraih poin demi kemenangan. Ini adalah strategi yang membedakan pemain biasa dengan pemain yang siap menjadi juara di setiap pertandingan.
