Dunia bulutangkis tengah diliputi haru. Kabar bahwa Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, yang akrab disapa “The Daddies,” telah memutuskan untuk menggantung raket mereka, dengan cepat menyebar. Meski pernyataan resmi masih ditunggu, desas-usul di berbagai platform media sosial telah memicu luapan ucapan terima kasih dan penghormatan yang luar biasa dari para penggemar, sesama pemain, dan pengamat.
Selama lebih dari satu dekade, “The Daddies” telah menjadi ikon keanggunan, kecerdasan taktis, dan sportivitas yang tak tergoyahkan di nomor ganda putra. Kimia unik mereka di lapangan, yang ditandai dengan smes bertenaga Ahsan serta permainan net dan ketenangan Hendra yang mengagumkan, telah memukau penonton di seluruh dunia. Mereka telah mengumpulkan koleksi gelar yang mengesankan, termasuk beberapa Kejuaraan Dunia dan berbagai turnamen BWF World Tour, mengukuhkan status mereka sebagai legenda olahraga. Perjalanan mereka adalah bukti ketahanan, semangat pantang menyerah, dan kecintaan mendalam pada bulutangkis, menginspirasi banyak atlet muda dan menghibur jutaan penggemar.
Platform media sosial seperti X (sebelumnya Twitter), Instagram, dan Facebook kini dibanjiri pesan-pesan tulus. Tagar seperti #ThankYouTheDaddies dan #BadmintonLegends tengah menjadi trending topic secara global. Para penggemar membagikan cuplikan pertandingan favorit mereka, momen perayaan ikonik, dan kisah pribadi tentang bagaimana Ahsan dan Hendra menginspirasi mereka. Rekan-rekan pemain dari seluruh dunia juga mengunggah tribut, mengakui kontribusi besar “The Daddies” bagi olahraga ini, profesionalisme, dan kerendahan hati mereka. Para pelatih dan komentator merefleksikan kecerdasan taktis dan konsistensi mereka, takjub melihat kemampuan mereka berkompetisi di level tertinggi hingga usia kepala tiga.
Sentimennya jelas: meskipun kepergian mereka dari arena kompetitif akan meninggalkan kekosongan, rasa terima kasih atas dedikasi, penampilan yang mendebarkan, dan perilaku teladan mereka baik di dalam maupun di luar lapangan sangatlah besar. “The Daddies” mungkin telah meletakkan raket mereka, tetapi warisan mereka sebagai ikon sejati bulutangkis niscaya akan abadi untuk generasi mendatang Sejak pertama kali berpasangan, Ahsan dan Hendra telah menunjukkan kombinasi yang sempurna: kekuatan eksplosif dan smash mematikan dari Ahsan, dipadukan dengan ketenangan, kecerdasan taktis, dan netting sempurna dari Hendra. Kimia lapangan mereka yang unik menghasilkan strategi permainan yang sulit ditebak lawan.