Dalam bulu tangkis, mengandalkan kekuatan murni atau kecepatan saja seringkali tidak cukup untuk mengalahkan lawan yang setara. Para pemain elit memahami pentingnya jebakan lawan, yaitu penggunaan strategi tipuan yang cerdik untuk mengecoh lawan, memancing mereka bergerak ke arah yang salah, atau membuat mereka mengambil keputusan yang buruk. Seni menipu ini adalah aspek krusial dalam menciptakan peluang mencetak poin dan mendominasi pertandingan.
Salah satu bentuk jebakan lawan yang paling umum adalah drop shot yang menipu. Pemain akan bersiap seolah-olah akan melakukan smash keras dengan ayunan lengan penuh, tetapi pada menit terakhir, pergelangan tangan diubah untuk hanya menyentuh shuttlecock secara lembut, membuatnya jatuh tipis di belakang net. Tipuan ini sering membuat lawan yang sudah bersiap menerima smash tidak punya cukup waktu untuk bergerak maju. Contohnya, pada pertandingan final Piala Presiden di GOR Bulutangkis Senayan, Jakarta, tanggal 12 November 2024, seorang pemain tunggal putra sering menggunakan drop shot tipuan ini setelah serangkaian smash keras, berhasil mencuri banyak poin dari lawannya. Wasit utama, Bapak Bambang Sudarsono, mencatat setiap detail permainan.
Taktik tipuan lainnya melibatkan perubahan arah pukulan secara mendadak. Pemain bisa bersiap untuk memukul shuttlecock ke satu arah, misalnya lurus ke depan, tetapi pada saat kontak, mereka mengubah arahnya menjadi cross-court (silang). Ini efektif jika lawan sudah berasumsi dan bergerak ke arah yang diprediksi. Kemampuan untuk menguasai pukulan silang dengan cepat adalah kunci dalam implementasi jebakan lawan semacam ini. Dalam sesi latihan di Pusat Pelatihan Bulutangkis Nasional Cipayung, Jakarta, pada hari Kamis, 20 Maret 2025, pelatih kepala Bapak Joko Santoso sering melatih para atletnya untuk menguasai berbagai variasi pukulan silang yang menipu.
Selain itu, tipuan dapat juga dilakukan melalui servis. Pemain dapat melakukan gerakan servis seolah-olah akan melakukan servis tinggi, namun pada akhirnya melakukan servis pendek yang mendatar, atau sebaliknya. Variasi ini memaksa lawan untuk tetap waspada dan menebak-nebak, mengurangi kemampuan mereka untuk melakukan pengembalian yang agresif. Ingat insiden pada turnamen kualifikasi PON XXI Aceh-Sumut di GOR Sumantri Brojonegoro, Jakarta, pada tanggal 7 Juli 2024, di mana sebuah servis tipuan dari pemain ganda putri berhasil mengecoh lawan hingga melakukan kesalahan di awal poin.
Jebakan lawan bukan hanya tentang skill pukulan, tetapi juga tentang seni membaca dan memanipulasi pikiran lawan. Pemain harus mampu mengamati bagaimana lawan bereaksi terhadap pukulan tertentu dan kemudian menggunakan informasi itu untuk merancang tipuan berikutnya. Keberhasilan dalam menggunakan tipuan membutuhkan latihan, kesabaran, dan keberanian untuk mengambil risiko. Dengan menguasai strategi tipuan ini, Anda akan memiliki keunggulan psikologis yang signifikan di lapangan bulu tangkis.
